. Latihan
Lompat Dengan Melompati Rintangan dan Latihan Lompat Meraih Sasaran Di Atas
Untuk meningkatkan daya ledak otot
tungkai menurut Gerry A. Carr (1997 : 141) dilatih dengan melompati rintangan
dan menyundul bola yang digantung dan dikatakan oleh Aip Syarifuddin (1992
: 10) untuk mendapatkan lompatan yang tinggi dapat diberi rintangan
kira-kira 25 cm sampai 30 cm. Anak-anak melompati rintangan tersebut. Dengan
jalan demikian anak-anak akan dapat melompat lebih tinggi kedua kaki diangkat
dan kedua lutut ditekuk. Disamping itu juga bisa dengan jalan lain, untuk
menolong ketinggian lompatan , dapat dibantu dengan menggantungkan sebuah
benda. Tinggi benda kira-kira tidak akan terjangkau bila anak itu melompat.
Menurut Aip Syarifuddin (1992/1993 : 62) bahwa dalam membentuk
gerakan-gerakan dasar melompat dapat dilakukan dengan latihan diantaranya
lompat meraih suatu benda di atas dan lompat melewati temannya yang
merangkak. Gunter Bernhard (1993 : 86) berpendapat bahwa untuk
melatih lompat pada lompat jauh dengan melakukan bentuk-bentuk permainan dalam
latihan yaitu melakukan loncatan-loncatan dengan menyentuh suatu penentu selama
mungkin memegang teguh sikap tubuh bagian atas yang tegak, penentu arah selalu
diambil dari tempat pendaratan.
Dari pendapat beberapa ahli di
atas, latihan lompat yang peneliti maksud adalah latihan lompat dengan
rintangan yang tingginya semakin meningkat dan latihan lompat meraih
serangkaian sasaran atau serangkaian bola yang digantung dimana ketinggian bola
gantungnya semakin ditingkatkan. Adapun uraian latihan tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Latihan
Lompat dengan Melompati Rintangan
a. Pelaksanaan
Sikap awal : berdiri kira-kira 3
meter disisi depan rintangan, sikap badan tegak. Gerakkannya : dari
sikap awal ancang-ancang (run up) 3 langkah dilanjutkan menolak dengan kaki
satu sebagai kaki tumpu (kiri) melompat di atas rintangan mendarat dengan dua
kaki kemudian langsung melompat kerintangan kedua dan seterusnya. Gerakan
melompat dilakukan terus berkesinambungan antar rintangan dengan tetap
memperhatikan ancang-ancang (run up) 3 langkah, jarak tolakan kaki dengan
rintangan 1 meter dengan ditandai garis batas tumpuan. Sikap badan saat
melompat di atas rintangan, tangan digerakkan ke atas dan paha kaki digerakkan
hingga horizontal. Pendaratan : mendarat dengan kedua kaki bersama-sama, posisi
kaki renggang selebar bahu dan sedikit jongkok kepala tegak kedua lengan
disamping badan.
b. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan dalam latihan lompat
dengan rintangan adalah bilah sebagai rintangan yang tingginya semakin
meningkat dari 30 cm, 35 cm, 40 cm, 50 cm dan 55 cm. Adapun jarak antara
rintangan 4 meter dan jarak tumpuan dengan rintangan 1 meter.
2) Latihan
Lompat Meraih Sasaran di Atas
a. Pelaksanaan
Sikap awal : berdiri tegak di depan sasaran di atas
(bola digantung), jarak kira-kir 3 meter. Selanjutnya melakukan ancang-ancang
(run up) 3 langkah kemudian melompat kedua lengan naik ke atas meraih bola di
gantung dengan bertumpu pada satu kaki (kiri), begitu mendarat ancang-ancang
dan melompat lagi untuk meraih bola digantung yang kedua dan seterusnya yang
dilakukan sebanyak 5 kali secara berkesinambungan. Sikap setelah menumpu
mengayunkan lengan dan kaki yang mengayun ke atas untuk membantu menambah
ketinggian. Waktu melakukan tolakan tetap memperhatikan ancang-ancang 3 langkah
dan menumpu dengan satu kaki, jarak tumpuan dengan garis vertical bola
digantung 1 meter yang ditandai pada garis batas tumpuan setiap bola digantung.
Pendaratan : mendarat dengan kedua kaki bersama-sama
posisi badan agak jongkok, lutut agak ditekuk dan tangan disamping badan. Lebih
jelasnya lihat Gambar 6.
b. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan untuk
latihan lompat meraih sasaran di atas adalah bola digantung dengan
ketinggian semakin meningkat dari 175 cm, 180 cm, 185 cm, 190 cm,
195 cm dan 200 cm, adapun jarak antar bola digantung 4 meter dan jarak tumpuan
melompat dengan garis vertical bola digantung 1 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar