Selasa, 10 Januari 2017

tinggal

Tinggal tukang jahit itu, satu satu nya tukang jahit yang masih muncul di kota ini. Ia seperti laskar terakhir yang terusir. Berjalan keliling kota menawarkan jahitan. Tetapi , ia lebih sering terlihat di sudut dekat gang kecil agak di pinggiran kota. Menisik dan menjahit. Perawakan nya kurus, kulitnya seperti kulit mahoni yang menua, tak banyak bicara dan wajah nya seperti rahasia yang tak mau di buka. Memang tak banyak lagi orang yang mau menjahitkan pakaian kepada nya. Tetapi kau lihat masih banyak orang yang menjahitkan baju nya kepada tukang jahit itu. Dan itu karena dia tak hanya pandai menjahit pakaian , tetapi juga kebahagiaan. Orang tak hanya menginginkankan pakaian baru saat lebaran , nak. Tetapi juaga ingin kebahagiaan saat lebaran. Bila ada orang sedih yang datang kepada nya, maka tukang jahit itu akan menjahit hati orang sedih yang datang kepada nya itu. Kau tahu ,anak , ditangan tukang jahit itu, kebahagiaan yang robek dan koyak menjadi selembar kain lembut yang bisa dijahit kembali. Ia menjahit nya dengan rapi , halus , dan membuat orang orang menjadi tenteram.
Ibu pernah menggendong mu datang ke tukang jahit itu , nak. Delapan lebaran lalu. Kau masih berusia 4 tahun pada waktu itu. Mungkin kau tak ingat, saat ayah             mu baru meninggal  , tiga bulan sebelum lebaran . ibu merasa kesepian dan sedih membayangkan lebaran tanpa ayahmu. Lalu diantar paman mu , ibu mendatangi tukang jahit itu . ia sempat mengelus rambut mu. Ia menjahit luka ibumu nak. Di dada sebelah sini, rabalah , begitu halus. Tak bertilas , tak berbekas.

Lalu ibumu bercerita tentang jarum dan benang yang dimiiki tukang jahit itu. Kau tahu nak, nabi kidhir sempat muncul dalam mimpi nya suatu kali. Memberi tukang jahit itu segulung benang dan jarum. Benang itu tipis dan bening, seperti senar, tetapi lebih lembut dan halus. Kau bisa melihat nya, tetapi tak bisa menyentuh nya. Benang yang tak akan habis bila di pakai untukmenjahit seluruh pakaian yang ada di dunia ini. Dan jarum itu nak, tampak memancarkan cahaya lembut ketika dipegang tukang jahit itu. Dengan jarum dan benang itulah tukang jahit itu menjadi kembali kebahagiaan orang orang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar